Friday, September 2, 2011

APARTMENT DESA TEMENGGUNG UNTUK DIJUAL




APARTMENT KOS SEDERHANA UNTUK DIJUAL

PINGGIRAN BATU CAVES, GOMBAK.

* RUANG TAMU YANG LUAS ( 800 sft )
* 3 BILIK dan 2 BILIK AIR
* BERDEKATAN DENGAN SURAU, PADANG PERMAINAN, KEDAI RUNCIT, SEKOLAH, TADIKA, KLINIK, PASARAYA GIANT.
* TERDAPAT AKSES MUDAH UNTUK KEMUDAHAN AWAM (BAS DAN TEKSI)
* PERSEKITARAN YANG BAIK
* YURAN MAINTENANCE YANG MURAH (HANYA SEKITAR RM 30 SEBULAN)
* SEWA BULANAN MENCAPAI RM600 SEBULAN

AKSES MUDAH:

LEBUHRAYA MRR2, LEBUHRAYA PANTAI TIMUR, LEBUHRAYA DUKE, JALAN KUCHING, PUSAT BANDARAYA KUALA LUMPUR..

EXIT MUDAH KE TAMAN SRI GOMBAK, SELAYANG, SENTUL, MELAWATI dan sekitar..
...

PELABURAN BIJAK..! JANGAN TERLEPAS PELUANG..!

menyantuni keluarga dan para BALU-BALU SYUHADA dan ANAK YATIM @ MEMALI






Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Manusia yang paling dikasihi Allah ialah orang yang memberi manfaat kepada orang lain dan amalan yang paling disukai oleh Allah ialah menggembirakan hati orang-orang Islam atau menghilangkan kesusahan daripadanya atau menunaikan keperluan hidupnya di dunia atau memberi makan orang yang lapar. Perjalananku bersama saudaraku yang muslim untuk menunaikan hajatnya, adalah lebih aku sukai daripada aku beriktikaf di dalam masjid ini selama sebulan, dan sesiapa yang menahan kemarahannya sekalipun ia mampu untuk membalasnya nescaya Allah akan memenuhi keredhaannya di dalam hatinya pada hari Qiamat, dan sesiapa yang berjalan bersama-sama saudaranya yang Islam untuk menunaikan hajat saudaranya itu hinggalah selesai hajatnya nescaya Allah akan tetapkan kakinya(ketika melalui pada hari Qiamat) dan sesungguhnya akhlak yang buruk akan merosakkan amalan seperti cuka merosakkan madu." Riwayat Ibnu Abi Dunya



majlis berbuka puasa bersama ANAK YATIM & PELAJAR TAHFIZ SUBANG



Nabi Muhammad Saw terkenal dengan perhatian dan kasih sayangnya kepada anak yatim. Bukan saja karena beliau dilahirkan dalam keadaan yatim, tetapi juga karena al-Qur’an memberi tempat istimewa bagi golongan ini.

Coba cermati dua hadits berikut ini: “Aku dan pengasuh anak yatim [kelak] di surga seperti dua jari ini” [HR. Bukhari] --saat mengucapkan kalimat itu, Rasulullah menunjuk jari telunjuk dan jari tengah sembari merapatkan keduanya. Dan, “Sebaik-baik rumah kaum Muslimin ialah rumah yang terdapat di dalamnya anak yatim yang diperlakukan [diasuh] dengan baik, dan seburuk-buruk rumah kaum Muslimin ialah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim tapi anak itu diperlakukan dengan buruk.” [HR. Ibnu Majah].



Kedua hadits tersebutmenerangkan dengan jelas bahwa Nabi Saw memberi perhatian lebih kepada anak yatim. Beliau lahir ke dunia dalam keadaan yatim. Allah swt berfirman, "Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan. Adapun terhadap anak yatim, maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang meminta-minta, maka janganlah kamu menghardiknya. Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya [dengan bersyukur]. " [QS ad-Dhuh: 6-11].

Makna ayat tersebutsecara harfiah adalah bahwa beliau dalam keadaan yatim lalu Allah swt melindunginya; beliau dalam keadaan tersesat lalu Allah memberinya petunjuk; beliau dalam keadaan fakir lalu Allah memampukannya. Allah melindunginya dengan mengasuhnya, membimbingnya, dan mencukupinya. Itu adalah derajat keutamaan yang tidak pernah dicapai oleh seseorang pun di dunia.



Allah swt mendidiknya saat kecil dan mengujinya dengan keyatiman saat beliau masih janin serta mengujinya dengan kelaparan sejak masih kecil, dan dewasa dengan kematian si ibu, saat beliau masih kecil dengan keterasingan di tengah-tengah keramaian, dan dengan terjaga di tengah-tengah tidur serta dengan penderitaan demi penderitaan. Allah swt telah menyiapkannya sejak usia dini untuk memikul beban risalah terakhir.

Meski dipelihara Allah, anak yatim tetap membutuhkan uluran tangan dari lingkungan sekitarnya. Terutama dari segi kasih sayang orangtua, yang tak mereka dapatkan dari orangtua kandungnya. Terlebih jika anak yatim tersebut masih ada hubungan darah dengan kita. Sedemikian pentingnya persoalanini, Rasulullah berkata, “Demi yang mengutus aku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa orang yang mengasihi dan menyayangi anak yatim, berbicara kepadanya dengan lembut dan mengasihi keyatiman serta kelemahannya, dan tidak bersikap angkuh dengan apa yang Allah anugerahkan kepadanya terhadap tetangganya. Demi yang mengutus aku dengan hak, Allah tidak akan menerima sedekah seorang yang mempunyai kerabat keluarga yang membutuhkan santunannya sedang sedekah itu diberikan kepada orang lain. Demi yang jiwaku dalam genggaman-Nya, ketahuilah, Allah tidak akan memandangnya [memperhatikannya] kelak pada hari kiamat” [HR. Ath- Thabrani].


Begitu juga ketika ada peristiwa-peristiwa penting yang membuat si anak yatim teringat kepada mendiang orangtuanya. Di hari raya, misalnya. Rasulullah Saw bersabda, ”Siapa yang memakaikan seorang anak pakaian yang indah dan mendandaninya pada hari raya, maka Allah swt akan mendandani/menghiasinya pada hari Kiamat. Allah swt mencintai terutama setiap rumah, yang di dalamnya memelihara anak yatim dan banyak membagi-bagikan hadiah. Barangsiapa yang memelihara anak yatim dan melindunginya, maka ia akan bersamaku di surga.”


Dalam kesempatan lain, dari Ibnu Abbas Ra., Rasulullah bersabda, ”Dan barangsiapa yang membelaikan tangannya pada kepala anak yatim di hari Asyura, maka Allah Ta’ala mengangkat derajat orang tersebut untuk untuk satu helai rambut satu derajat. Dan barangsiapa memberikan [makan dan minum] untuk berbuka bagi orang Mukmin pada malam Asyura, maka orang tersebut seperti memberikan makanan kepada seluruh umat Muhammad
Saw dalam keadaan kenyang semuanya.”— al-Hadits.

menyantuni IBU TUNGGAL , FAKIR MISKIN , MUALAF oleh ahli MADU3 di MASJID SUBANG AIRPORT



[9]
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu dilalaikan oleh (urusan) harta benda kamu dan anak-pinak kamu daripada mengingati Allah (dengan menjalankan perintahNya). Dan (ingatlah), sesiapa yang melakukan demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.
[10]
Dan belanjakanlah (dermakanlah) sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada kamu sebelum seseorang dari kamu sampai ajal maut kepadanya, (kalau tidak) maka ia (pada saat itu) akan merayu dengan katanya: ” Wahai Tuhanku! Alangkah baiknya kalau Engkau lambatkan kedatangan ajal matiku – ke suatu masa yang sedikit sahaja lagi, supaya aku dapat bersedekah dan dapat pula aku menjadi dari orang-orang yang soleh “.
[11]
Dan (ingatlah), Allah tidak sekali-kali akan melambatkan kematian seseorang (atau sesuatu yang bernyawa) apabila sampai ajalnya; dan Allah Amat Mendalam PengetahuanNya mengenai segala yang kamu kerjakan.

http://www.alquran-melayu.com/63-al-munafiqun/



Seorang salafus soleh bersyair: “Telah kamu lewati waktu dan hari-harimu kamu hasilkan penuh dosa, telah datang utusan kematian sedang hatimu lalai, kesenanganmu di dunia hanyalah tipuan dan penyesalan dan hidupmu di dunia akan hilang dan binasa.” (Irsyadul Ibad Lil Isti'dadi yaumil Ma'ad, hal.9)



Hazrat Anas r.a meriwayatkan bahawa Nabi SAW bersabda: Hanyasanya perkara-perkara yang membinasakan ialah sifat kikir yang dituruti, hawa nafsu yang dilayani dan orang yang menganggap dirinya baik. (HR Bazzar, Baihaqi, Targhib)

menyantuni PESANTREAN & TAHFIZ ahli MADU3 @ KARAN AUR , PARIAMAN



Prof. Dr. Hamka berkata '" Ilmu itu tiang untuk kesempurnaan akal. Bertambah luas akal, bertambah luaslah hidup, bertambah datanglah bahagia. Bertambah sempit akal, bertambah sempit pula hidup, bertambah datanglah celaka."